Desain Komunikasi Visual
NAMA : ABDUL KADIR
NIM : 202151014
KELAS : NON REGULER
MATKUL : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Pengertian Media
Pengertian Media Menurut Ahli
Jenis-Jenis Media
- Media cetak --surat kabar, tabloid, majalah.
- Media penyiaran --televisi, radio, film.
- Media siber atau media online --portal berita di internet.
- Audio visual gerak: film bersuara, film pada televisi, televisi, dan animasi.
- Audio visual diam: slide.
- Audio semi gerak: tulisan bergerak bersuara.
- Visual bergerak: film bisu.
- Visual diam: slide bisu, halaman cetak, foto.
- Visual semi gerak
- Audio: radio, telepon, pita audio.
- Media cetak: buku, modul.
Karakteristik Media Massa
Media massa berbeda dengan media dalam pengertian umum atau secara bahasa. Sebuah media bisa disebut media massa (mass media) jika memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Publisitas.
Disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau bisa diakses dan dikonsumsi umum (orang banyak).
2. Universalitas.
Pesan atau isinya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).
3. Periodisitas.
Terbit atau dipubliksikan secara tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. Surat kabar (koran) biasanya terbit harian, tabloid mingguan, dan majalah bulanan.
4. Kontinuitas.
Terbit berkesinambungan atau terus-menerus, sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbitnya –harian, mingguan, atau bulanan.
5. Aktualitas.
Berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru (berita), tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.
Contoh Media Promosi
Media periklanan dibagi menjadi dua,
a. Media lini atas (Above the Line)
Media ini terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik, (televisi, radio, bioskop) serta media luar ruang (papan reklame dan angkutan), sifat diatas garis (above the line) merupakan media yang tak langsung mengenai audiensi, karena terbatas pada penerimaan audiens media.
ATL memiliki ciri ciri sebagai berikut:
- Target audiens yang luas.
- Lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide.
- Tidak ada interaksi langsung dengan audiens.
- Media yang digunakan adalah tv, radio, majalah, Koran, tabloid, billboard.
- Biaya produksi lebih kecil daripada tayang.
b. Media Lini Bawah (Below The Line)
Media promosi ini terdiri dari seluruh aspek yang berkaitan dengan direct mail, pameran, point of sale display material, calendar, agenda, gantungan kunci, Media Lini bawah merupakan media yang langsung mengena pada audiens karena sifatnya yang memudahkan audiensi langsung menyerap satu produk atau pesan.
Media BTL memiliki ciri ciri sebagai berikut.
- Target audiens terbatas.
- Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau interaksi, bahkan langsung melakukan pembelian.
- Media yang digunakan event, sponsorship, sampling, point of sale, materials, consumer promotion, trade promotion dan lain lain
- Biaya produksi lebih besar dari pada tayang Dalam promosi sering disebut adanya media primer dan media sekunder.
Poster: Pengertian, Fungsi & Prinsipnya Untuk Promosi
Fungsi Poster Sebagai Media Promosi
Dalam proses pembuatannya, Poster didesain dengan kata-kata yang sederhana. Dengan begitu, pesan yang ingin disampaikan melalui Poster, bisa diterima oleh audience secara mudah. Mereka tidak akan mengalami kesulitan untuk bisa memahami pesan tersebut. Apalagi, pesan tidak hanya disampaikan dengan kata-kata, tetapi juga disertai gambar yang menarik.
Pemakaian gambar juga harus diperhatikan secara cermat. Anda perlu memilih gambar yang bagus dan sesuai. Kesesuaian gambar dengan kata-kata dalam Poster sangat penting agar audience tidak kebingungan dalam menerima pesan di dalam Poster. Usahakan pula memilih gambar yang benar-benar mewakili pesan Poster.
5 Prinsip Penting Dalam Mendesain Poster yang Baik
1. Keseimbangan
Prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam mendesain Poster adalah keseimbangan. Prinsip ini penting untuk menjaga agar tampilan visual dari Poster tidak terlihat timpang.
Dalam prinsip keseimbangan, Anda akan menjumpai adanya dua hal, yaitu:
A. Keseimbangan simetris atau formal – Keseimbangan simetris dalam sebuah Poster mewajibkan adanya keseimbangan dalam dua sisi Poster. Keseimbangan ini bisa dilakukan secara horizontal, vertikal, atau radial. Dengan begitu, kedua sisi pada Poster akan memiliki elemen-elemen yang imbang, tidak berat sebelah.
B. Keseimbangan asimetris atau nonformal – Prinsip keseimbangan asimetris tidak mewajibkan adanya keseimbangan elemen pada kedua sisi Poster. Meski begitu, keseimbangan pada Poster dengan prinsip asimetris, bisa didapatkan. Caranya adalah dengan menggunakan skala, warna, serta kontras yang kemudian menghasilkan tingkat keseimbangan tidak beraturan pada Poster.
Upaya untuk menghasilkan Poster yang seimbang asimetris jauh lebih rumit dibandingkan Poster simetris. Namun, Poster yang memenuhi prinsip ini, punya keunggulan karena mampu menggugah emosi dari audience yang melihatnya.
Selanjutnya, Anda juga perlu memperhatikan prinsip titik fokus saat mendesain Poster. Pengertian Poster yang berfungsi menampilkan pesan, tidak akan bisa diterapkan dengan baik kalau Anda tidak menetapkan titik fokus di dalamnya.
Poster yang tidak memiliki titik fokus, akan membingungkan audience yang melihatnya. Selanjutnya, hal ini akan berimbas pada ketidakmampuan Poster dalam menyampaikan pesan.
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menempatkan titik fokus pada sebuah Poster. Anda dapat membuat adanya perbedaan warna secara mencolok, menggunakan bidang kosong, perbedaan warna, ukuran Poster, serta jenis huruf, pemakaian latar belakang, dan tidak ketinggalan adalah perbandingan ukuran.
Prinsip hirarki juga tidak boleh dilewatkan ketika mendesain sebuah Poster. Hirarki yang juga bisa disebut dengan prinsip alur baca, memberi kemudahan bagi audience untuk bisa membaca pesan yang disampaikan di dalam Poster.
Dalam penerapannya, hirarki memiliki keterkaitan erat dengan titik fokus. Titik fokus harus menjadi bagian yang dilihat dan dibaca pertama kali oleh audience. Lalu, Anda perlu menentukan bagian yang harus dibaca kedua, ketiga, dan seterusnya.
Anda perlu mendesain Poster yang terlihat dinamis dan tidak membosankan. Untuk itu, dalam proses pembuatan desain ada sebuah prinsip yang namanya ritme. Penerapan ritme dalam Poster dapat dilakukan dengan melakukan pengulangan atau variasi komponen desain grafis. Adanya pengulangan atau variasi yang dilakukan, berguna untuk menghadirkan kesan adanya perpindahan dari satu elemen menuju ke elemen lain.
5. Kesatuan
Terakhir, desainer harus mengerti tentang prinsip kesatuan atau unity dalam membuat Poster. Prinsip ini digunakan dengan tujuan agar Poster bisa mengungkapkan pesan secara sistematis dan rapi.
Penerapan prinsip kesatuan dalam membuat Poster bisa dilakukan dengan berbagai cara. Anda dapat memperhatikan penggunaan warna-warna di dalam Poster. Selain itu, pemakaian ukuran huruf dan gambar juga harus terlihat seimbang.
Komentar
Posting Komentar